Obral Smartphone Murah


Sudah menjadi kebiasaan atau tren menjelang Lebaran, banyak orang ramai-ramai membeli ponsel, terutama ponsel pintar untuk mudik ke kampung halaman.

Berdasarkan pantauan merdeka.com, pembeli ponsel pintar tersebut tak hanya dari kalangan menengah ke atas, bahkan sebagian besar merupakan kalangan menengah ke bawah seperti pedagang warteg, buruh bangunan, buruh pabrik, pembantu rumah tangga, dan lainnya.

Umumnya mereka membeli ponsel pintar yang saat ini harganya banyak yang di bawah Rp 1 juta setelah menerima tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kerjanya masing-masing atau dari tabungan yang dikumpulkan selama setahun.

Banyak di antara pembeli ponsel pintar itu tak begitu mengerti cara menggunakannya terkecuali layanan dasar saja seperti SMS dan telepon.

Bahkan menurut Boni Angga Budiman, Sekjen Asosiasi Pengusaha dan Importir Telepon Genggam (Aspiteg), 50 persen penggunaan ponsel pintar selama Lebaran hanya untuk gaya, bukan berdasarkan kebutuhan layanan data.

"Data Telkomsel, 30 persen pelanggan data tak terpakai datanya, berarti 30 persen pengguna tak mengerti penggunaannya. Khusus selama Lebaran, sebanyak 50 persen pengguna ponsel pintar tak mengerti penggunaannya, ungkapnya kepada merdeka.com, Selasa (6/8).

Aspiteg juga mengungkapkan menjelang Lebaran, penjualan ponsel meningkat tajam hingga 70 persen dibandingkan hari biasa, yang mana 80 persen di antaranya didominasi smartphone. [merdeka.com]